Cerita Sex Bonus Foto Bugil - Gejolak Gadis SMA Bag.2

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas, www.segi3.com  
Cerita Sex Bonus Foto Bugil - Gejolak Gadis SMA Bag.2 
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Cerita Sex Bonus Foto Bugil - Gejolak Gadis SMA Bag.2 - Pintu kamar Nidya dibuka oleh seseorang yang hanya mengenakan sarung dan kaos oblong, orang itu tidak lain adalah Mang Dodi yang mengendap-endap masuk ke dalam kamar nona majikannya. Dengan wajah mesum ia mengunci pintu, di atas ranjang Nidya menoleh kepadanya dengan wajah yang bingung campur malu. Mang Dodi menggusur selimut yang membungkus tubuh Nidya, setelah melepaskan sarung, kaos oblong dan celana dalam dekil, ia naik keatas ranjang meneduhi tubuh Nidya yang masih terbalut piyama berwarna pink.

“Mang Dod.. emmm…” Nidya mendesah menahan beban tubuh mang Dodi yang menindihnya,

Bibirnya menyambut bibir mang Dodi , mesra keduanya berciuman bagaikan sepasang pengantin baru yang berbeda usia dan ras dimana seorang dari  ras mayoritas memangsa dan menikmati cantik dan mulusnya seorang gadis ras minoritas. Satu demi satu kancing baju piyama Nidya terlepas, mata mang Dodi melotot melihat buah dada yang membuntal, padat dan kenyal terasa saat mang Dodi meremas buah dada sebelah kiri.

“Emmmhh mang Dod…”

Nidya menggeliat – geliat resah, sementara mulut mang Dodi semakin rakus dan kasar menghisapi buah dadanya. Sesekali Nidya merintih merasakan gigitan-gigitan gemas mang Dodi pada putting susunya.

“Ah..mmmmhhhh…”

Nidya menggeser-geserkan tubuhnya, kemanapun tubuhnya bergeser kesitu pula kepala mang Dodi mengejar buah dadanya. Sepasang buah dada Nidya yang ranum menjadi bulan-bulanan mang Dodi , begitu ganas mang Dodi menciumi buntalan buah dada dan menghisap kuat puncak payudara Nidya, setelah puas menggeluti sepasang buah dada yang membuntal, mulut mang Dodi melumat bibir Nidya. Setelah itu cumbuan mang Dodi merayap turun.pada leher, melewati belahan payudara, bermain pada perut dan pinggul dan terus turun mengejar milik Nidya yang paling sensitif.

“Ohh Non Nidya, indah sekali memek kamu Non…”

Mata Mang Dodi menatap tajam pada belahan bibir vagina Nidya, bulu-bulu lembut menghiasi vagina Nidya menambah indah pemandangan di daerah kewanitaannya. Mang Dodi mengendus-ngendus aroma vagina Nidya.

“Unnhhh .. ,aaa.. mang Dodddd.. mang Dodddd…” Nidya merengek saat hembusan-hembusan nafas hangat yang memburu menerpa vaginanya

Nidya mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar seolah Nidya ingin memperlihatkan seluruh keindahan yang dimilikinya kepada mang Dodi. Tubuh moleknya melenting menggeliat dan menggelinjang dengan indah saat vaginanya menjadi santapan mang Dodi yang rakus.

“Ussshhhh.. hssssshhhhhhhh… ahhhhhhh” tiba-tiba Nidya mendesis dan mendesah panjang, perutnya mengejang dan cairan vaginanya meluap bersama kedut-kedut orgasme

Begitu indah tubuh Nidya terkulai dibawah sorotan lampu kamar, butiran keringat meleleh membasahi tubuh mulusnya. Suara desah tertahan sesekali terdengar di antara suara seruputan seorang laki-laki yang usianya berbeda jauh dengannya.

“Mang Dod ?? “

Nidya tak mengerti ketika mang Dodi membalikkan tubuh mulusnya yang terkulai lemas dan mengikat kedua tangannya dengan menggunakan celana piyamanya. Setelah itu mulut Nidya disumpal dengan menggunakan celana dalam dekil milik mang Dodi.

“Emmm!!” Nidya berontak saat mang Dodi menyelipkan penis pada belahan pantatnya, kedua tangan mang Dodi menekan pundak Nidya ia menunduk dan berbisik di telinga gadis itu.

“jangan berisik non, nanti kita ketahuan”

Bisikan mang Dodi ternyata sangat efektif.

“hmmmm hmmmmmm”

Nidya berusaha menggelengkan kepala menolak keinginan mang Dodi. Nafas Nidya seperti orang yang sedang sekarat, matanya yang sipit membeliak, liang anusnya merekah diiringi rasa pedih dan perih yang tak tertahankan saat ujung kepala penis mang Dodi membongkar kerutan anusnya.

“Uhhh Nidya…peret banget bool mu Non…” Mang Dodi menceracau

Otot anus Nidya mengigit seputar ujung penisnya yang terbenam semakin dalam. Dengan sekali sentakan kuat mang Dodi membenamkan kepala penisnya hingga otot nidya melingkari leher penis mang Dodi. Kesenangan dan kenikmatan bagi mang Dodi harus dibayar mahal dengan kesakitan luar biasa bagi nidya.

“Emmmmmm !!! mmmmmhhhh”

Tubuh molek Nidya mengejang kesakitan saat batang penis mang Dodi memaksa masuk inchi demi inchi. Pandangan Nidya mendadak gelap seakan hendak jatuh pingsan namun rasa sakit tetap membuat kesadarannya terjaga dalam derita.

“Ehem, mang Dod sayaaaangg sama Nidya.. , sudah jangan nangisss… Sudah masuk semua…koq…”

Mang Dodi tersenyum merasakan empuknya buah pantat Nidya bergesekan dengan bagian bawah perutnya. Batangnya yang panjang dan besar tertanam dalam anus Nidya. Mang Dodi menarik celana dalam dekilnya, melepaskan mulut Nidya yang tersumpal.

“urhh.. s-sakit mang.. s sakit sekali .. aduhhh…” Nidya mengerang saat batang mang Dodi mulai bergerak seperti sebuah piston

Bisik rayuan-rayuan mang Dodi ternyata tidak sanggup untuk membayar rasa sakit yang dirasakan oleh Nidya yang merasa “dipermalukan” dan  “direndahkan” serendah-rendahnya oleh mang Dodi. Berbeda dengan apa yang sedang dirasakan oleh Nidya, Mang Dodi merasa kesuperioran atas diri Nidya. Ego mang Dodi sebagai bawahan/ sopirnya menimbulkan rasa bangga memangsa Nidya sebagai nona majikan dan berdarah Chinese. Dengan teratur batang penis mang Dodi terus bergerak memompa Nidya hinga puas. “Plooo—ppp” Mang Dodi mencabut penisnya, ia membebaskan mulut Nidya dari sumpalan celana dalam dekil milik seorang sopir kemudian menarik pinggul Nidya agar gadis itu menungging dengan sempurna untuk permainan selanjutnya. Ujung penis mang Dodi mencari – cari belahan vagina Nidya. Setelah dirasa pas, perlahan mang Dodi menjejalkan kepala penisnya.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas

“Mmmmhhhh..” Nidya merinding kegelian, rasa sakit pada anus dibayar oleh sedikit rasa nikmat saat ujung penis mang Dodi menembus dan mengocok-ngocok liang vaginanya.

Mang Dodi terlihat lihat mencecar liang vagina Nidya, serong kiri, serong kanan, menusuk dalam, dan mengocek. Dengan bimbingan dari mang Dodi, Nidya mulai belajar, saat mang Dodi menusukkan batang penisnya, ia mendesakkan pinggulnya menyambut tusukan penis mang Dodi. Untuk beberapa kali tusukan keras Nidya masih dapat bertahan, namun untuk tusukan-tusukan berikutnya tubuh Nidya mulai menggelinjang. Rasa nikmat berkedutan membuat kepalanya terasa ringan namun selain itu Nidya merasa malu mendengar suara yang berasal dari vaginanya. Risih saat payudaranya yang tergantung terayun – ayun dan risih saat buah pantatnya beradu dengan bagian bawah perut mang Dodi.

“mmmmhh emmmmh emmmhh…” Nidya menenggelamkan wajahnya pada bantal.

Mang Dodi tersenyum, sebagai seorang laki-laki sudah tentu mang Dodi takjub pada kecantikan Nidya. Terbayang olehnya wajah cantik Nidya kecil yang lugu dan polos, selama tujuh belas tahun mang Dodi menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri perkembangan Nidya kecil menjadi seorang gadis cantik bertubuh aduhai.

“Mang Dod.. Mang Doddddd….” Nidya merengek perlahan.

“Ya Non ??” Mang Dodi menyahut.

“Pelan-pelan mang…” Nidya meminta mang Dodi memperlembut tusukannya.

“Segini Non ??” Mang Dodi bertanya.

“He-emm.., hssssshhhh.. ohhhh mang Dod… enakk”

Tanpa sadar Nidya merintih keenakan saat  penis mang Dodi menusuk vaginanya. Begitu dalam dan lembut  membuat Nidya meringis dalam getar-getar kenikmatan yang berkedutan saat cairan orgasmenya kembali tumpah.

“Unnnhhhhhh mang Dooood.. utsssss !!” Nidya merengek manja saat mang Dodi membalikkan tubuhnya kemudian menarik kedua kakinya yang mulus indah ke udara.

Satu tusukan kuat membuat tubuh Nidya mengerjat, selanjutnya tubuh Nidya terguncang mengikuti helaan batang penis mang Dodi. Sedikit demi sedikit mang Dodi meningkatkan ritme tusukan penisnya, helaan – helaan nafas berat terdengar memenuhi kamar tidur Nidya. Ringisan Nidya mengeksploitasi sensualitas wajahnya yang jelita. Nidya menatap mang Dodi yang sibuk menjejal-jejalkan batang penisnya, mata laki-laki itu menatap tajam pada buah dadanya yang terguncang dengan hebat. Reflek Nidya menyilangkan kedua tangannya di dada untuk melindungi sepasang payudaranya yang terguncang. Mang Dodi terlihat kecewa, ia meletakkan kaki Nidya di bahu dan kedua tangannya mencekal dan menarik kedua tangan Nidya agar buah dadanya terekspos dengan sejelas-jelasnya dalam guncangan hebat yang membuat jantung mang Dodi berdegub dengan lebih kuat. Berkali-kali cairan orgasme Nidya tumpah meluap sebelum akhirnya sperma mang Dodi muncrat mengisi vagina Nidya. Tubuh Mang Dodi roboh menimpa tubuh molek Nidya yang berpeluh. Batangnya mengerut terjepit dalam kepitan vagina Nidya yang sempit.

“mmmmhhh mang Dod…” Nidya memeluk tubuh mang Dodi, keduanya berciuman lama dan mesra.

Setelah cukup tenaga Mang Dodi pamit keluar dari kamarnya dan Nidya pun tertidur kelelahan.... Ke Bagian 3
Tags:
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
Foto Cewek Bookingan